semoga kamu bahagia
Aku duduk terdiam didepan laptop memikirkan hal-hal yang
ingin aku kerjakan. Rasanya sangat malas sekali melakukan sesuatu. Lebih senang
melakukan hal-hal yang membuat nyaman dan menyenangkan. Seperti main games di
handphone atau mungkin lari keluar? Tapi tugas belum dikerjain, nanti siang
juga makan pakai apa yah? Hhuufft. Pikiranku tak pernah berhenti berdialog satu
sama lain. Mereka sepertinya ekstrovert selalu berbicara tiap waktu tanpa
henti. Aku sebagai pemilik jadi merasakan lelah berkepanjangan. Apalagi saat
duduk diam seperti ini, Aku membiarkan mereka bicara sepuasnya hingga sering
kali tak sadar membuat diriku tertawa dan mengeluarkan air mata. Mereka itu
Liar. Tapi aku merasa bangga atas hal itu, imajinasi aku berkeliaran
kemana-mana mencari tempat dimana ia suka. Kadang kala juga ada perkataan orang
lain yang menuntun jalannya pikiran ini dan itu adalah bagian yang paling Aku
tidak sukai. “blub” tiba-tiba ada notif pesan muncul di handphone ‘Faris: Di
mana?’ sontak aku merasa kaget dia bertanya seperti itu ‘Di Kosan’ kemudian
pesannya dibalas cukup lama hingga aku emutuskan untuk pergi ke kamar mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi Aku langsung melihat hanphone ‘Faris: hayuk
makan bubur’ Sudah kuduga pasti dia akan mengajakku untuk makan bubur.’Hayuk’
aku membalas dengan sedikit perasaan senang yang muncul begitu saja, entah
kenapa. Kemudian Aku berangkat menuju tempat yang dusah dijanjikan. Kami
bertemu disana selagi makan kami berbicara tentang banyak hal. Tapi dia itu
pendiam hanya aku saja yang terus berbicara. Habis sudah buur kami dan akupun
juga sudah kehabisan topic hanya untuk berbicara sekitar 2 jam, tapi sejujurnya
sih kami kebanyakn diam dan melihat suasana yang ada disekeliling kami.
Selanjutnya kami berpisah untuk pulang ke kosan masing-masing, selama di
perjalanan tiba-tiba ada dering telfon yang kencang mengagetkan hingga aku
terbangun.
Where’s my mind go? Can my body go along?
Komentar
Posting Komentar